Baru-baru ini Para pejabat dari International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) mengumumkan kepada Khalayak ramai akan masuknya empat unsur baru yang akan mengisi daftar unsur-unsur melengkapi deretan baris ketujuh.
Selama ini, unsur-unsur tersebut tanpa nama dan akhirnya di penghujung Tahun 2016 para Pejabat IUPAC mengumumkan keempat nama unsur tersebut. Keempat unsur tersebut di berikan nama sesuai dengan mekanisme yang diatur sebagai acuan dalam penamaan unsur, dimana dalam penamaan unsur tersebut mengacu pada konsep mitologi, mineral, sebuah tempat atau negara, properti atau ilmuwan.
Empat Unsur baru tersebut merupakan unsur buatan, dimana didalam laboratorium dilakukan penelitian untuk menghasilkan unsur baru. Keempat Unsur tersebut di temukan di beberapa tempat laboratorium, yakni Tim ilmuwan Rusia-Amerika terdiri dari ilmuwan dari Joint Institute for
Nuclear Research di Dubna dan dari Lawrence Livermore National
Laboratory di California. IUPAC mengumumkan bahwa mereka telah
menghasilkan bukti yang cukup untuk mengklaim penemuan unsur ke 115, 117
dan 118. Unsur keempat di temukan di laborarium Riken Institute Jepang.
Adapun nama-nama yang di berikan oleh pihak IUPAC berdasarkan kriteria diatas adalah unsur dengan nomor atom 113 diberikan nama Nihon yakni salah satu dari dua ungkapan yang berarti 'Jepang' dalam
bahasa Jepang, dan secara harfiah berarti 'Tanah Matahari Terbit'. Nama
ini diusulkan untuk membuat koneksi langsung ke negara di mana elemen
tersebut ditemukan. Unsur ini ditemukan oleh peneliti-peneliti dari jepang. Pemberian nama ini untuk mengenang keberhasilan ini dan sekaligus menandakan bahwa unsur-unsur baru bukan hanya lahir dari Benua Amerika dan Eropa, tetapi Negara-Negara ASIA khususnya ASIA TIMUR membuktikan kemampuannya.
Unsur 115 dan 117 di beri nama Moscovium dan Tennesine. Moscovium berasal dari wilayah Moskow, diberi nama itu untuk
menghormati tanah kuno di Eropa yang merupakan rumah dari Institut
Bersama terkait penelitian nuklir. Penamaan Tennessine diambil dari
wilayah peneliti bersama, yakni di Tennessee, termasuk di
antaranya Oak Ridge National Laboratory (ORNL), Vanderbilt University,
dan University of Tennessee di Knoxville.
Terakhir, unsur dengan nomor atom 118 ditemukan oleh kolaborasi tim penemu dari Dubna-Livermore yang
mengusulkan nama Oganesson (Og). Usulan ini untuk menghormati seorang
ilmuwan bernama Prof. Yuri Oganessian (lahir 1933). Ia adalah pionir
untuk penelitian elemen tersebut.
Walaupun Unsur-Unsur ini mudah meluruh dalam hitungan detik, tidak menyurutkan semangat para ilmuawan dalam meneliti. Harapannya bahwa sekecil apapun hasil penelitian yang dicapai senantiasa di hargai dan suatu saat nanti mungkin akan berguna bagi kehidupan. Ryoji Noyori, mantan presiden Riken dan penerima Nobel Kimia mengatakan,
“Bagi ilmuwan, penemuan ini lebih berharga dibandingkan medali emas
olimpiade.”
Taufik Sandi/National Geographic Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar